Hak Pilih
KPU Perkirakan Golput Kurang dari 20 Persen
Jakarta, Kompas - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta memperkirakan, jumlah warga yang sengaja tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (golput) dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta, 8 Agustus 2007, kurang dari 20 persen. Kesadaran warga Jakarta akan pentingnya pilkada semakin tinggi dan pemungutan suara dilakukan pada hari kerja yang diliburkan.
"Saya menghormati hasil penelitian yang menunjukkan golput akan tinggi. Namun, saya melihat kecenderungan jumlah golput di setiap penelitian itu semakin mendekati hari pemilihan, semakin kecil. Golput tidak lebih dari 20 persen. Bahkan, mungkin hanya 15 persen," kata Ketua Kelompok Kerja Kampanye KPU DKI Jakarta Muhamad Taufik, Kamis (19/7) di Jakarta.
Pelaksanaan pilkada hari Rabu, kata Taufik, juga akan memperkecil jumlah golput. Sebab, kecil kemungkinan saat itu orang berlibur ke luar kota.
Dijumpai secara terpisah, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jakarta, Mooryati Soedibyo, menegaskan, anggota DPD asal Jakarta bersikap netral, tak mendukung pasangan calon mana pun dalam pilkada. Sesuai fungsi, anggota DPD tak mungkin mendukung secara terbuka salah satu calon kepala daerah Jakarta itu.
Tokoh Betawi, Ridwa Saidi, juga meminta masyarakat Betawi jangan pecah meski dua pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta berusaha menarik massa Betawi sebagai pendukungnya. Persatuan warga Betawi penting dipertahankan daripada pilkada.
Untuk pengamanan pilkada, Dinas Ketentraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masyarakat DKI Jakarta mengerahkan 34.158 petugas pertahanan sipil dan perlindungan masyarakat. Mereka berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk pengamanan wilayah. (mam/nwo/eca/jon/**)
No comments:
Post a Comment