65 Persen Calon "Incumbent" Menang
Bandung, Kompas - Sebanyak 65 persen calon incumbent menang dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia. Hasil itu didapat berdasarkan 200 pendampingan pemilihan kepala daerah yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia dan Jaringan Isu Publik.
Demikian dikatakan Ketua Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Sabtu (8/9) di Bandung, ketika ditanya mengenai kemungkinan dan peluang calon incumbent (seseorang yang sedang memegang jabatan) yang maju kembali dalam pilkada.
Menurut Denny, kemungkinan terpilihnya kembali calon incumbent sangat besar. Contoh terakhir terjadi di Cimahi dalam pilkada 8 September 2007. Calon incumbent, Itoch Tochija-Eddy Rachmat, menang berdasarkan penghitungan cepat. Beberapa hal yang memengaruhinya karena mereka menguasai birokrasi selama mereka berkuasa dan dianggap sudah dikenal secara luas sebelumnya.
Namun, kemungkinan mereka tidak terpilih lagi, seperti pada pilkada Bangka Belitung atau Megawati Soekarnoputri pada pemilihan presiden, juga bisa saja terjadi. Hal yang memengaruhinya adalah kinerja pemerintahan yang buruk, adanya skandal yang melibatkan mereka lalu terungkap, atau terjadi korupsi, kolusi, nepotisme, baik pribadi maupun institusi. "Beberapa pilkada menyebutkan fakta itu. Tak hanya sebagai saksi, tapi juga bahkan sebagai tersangka," kata Denny.
Salah satu contoh pilkada yang melibatkan incumbent dan akan menjadi panas adalah pilkada Provinsi Jabar. Menurut Denny, pilkada Jabar akan menjadi pertarungan "orang-orang" pusat di daerah. (CHE)
No comments:
Post a Comment